Ahlan Wa Sahlan

Sabtu, 28 Mei 2011

Singa dalam Balok



Lihatlah balok di samping, di dalam balok tersebut terdapat sekumpulan hewan yang terkenal buas. Sejak kecil hewan-hewan itu tinggal di dalam balok tersebut, segala keperluanya seperti makan, minum selalu disediakan. Hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun hewan-hewan itu pun tumbuh dewasa menjadi hewan yang buas namun jinak.
Hingga pada suatu ketika ada seekor hewan dilepas oleh manusia yang selama ini merwatnya, hewan itu dilepaskan ke sebuah hutan rimba yang luas, hal itu dikarenakan dirasa sudah cukup memiliki kemampuan untuk hidup mandiri. Hewan ini merupakan salah satu hewan pemangsa daging atau omnivora dan dikenal sebagai raja hutan. Setelah hewan itu dilepas segera berlarilah ia ke tengah hutan rimba tersebut. Hari-hari pun terus berlalu, hewan itu terasa murung dan kelihatan bingung. Dalam hatinya ia berkata kenapa aku gak bisa nangkap seekor kijang pun untuk aku makan, padahal aku ini adalah si raja hutan dan terkenal sebagai pemangsa yang kuat dan tangguh. Lalu keesokan harinya ia bertanya pada temanya.
Untuk memudahkan dialognya, maka hewan tadi saya kasih nama lion dan temanya bernama leon. Hai akhi saya mau Tanya sama antum ? Tanya si lion , Tanya apa akh?Jawab si leon. Begini, aku kan adalah sebangsamu yaitu si raja hutan, kemampuan kita sama, tapi kok kenapa y, aku susah untuk nangkap seekor kijang saja ? Tanya si lion, Lalu si leon balik bertanya kok bisa begitu ? emangnya antum asalnya dari mana?. Aku juga gak tau, kalau aku asalnya dari kota, selama ini aku tinggal dengan manusia, segala keperluanku selalu dipenuhinya, jawab si lion. Oooo begitchu, jawab si leon. Lalu leon melanjutkan jawabanya, sekarang ane tau kenapa antum susah untuk menagkap mangsa bahkan seekor kijang yang larinya lambatpun gak bias antum tangkap. Kalau kamu tau, cepat beritahu aku, Tanya si lion, Oke, itu karena selama ini antum berada dalam suatu tempat yang bukan merupakan habitat antum. Antum tumbuh dalam lingkungan yang selalu serba instan, minta ini disediakan, minta itu dikasih,dan hal ini menyebabkan antum kurang bergerak akhirnya menjadi pemalas.
Wahai sobat…
Dalam sebuah kehidupan kita sering berada dalam tekanan yang membuat kita sulit unutk berkembang, hal ini sama seperti yang ada pada kisah hewan di atas, yang membedakanya adalah kondisinya. Kondisi pada kisah di atas menyenangkan sedangkan kondisi yang ini adalah kondisi yang kurang menyenangkan. Coba simak baik-baik kisah di atas sampai paham. Dalam kisah di atas dan realita yang akan saya paparkan di sini tidaklah jauh berbeda, karena di sini memiliki persamaan bahwa jika segala sesuatu yang menyenangkan atau kurang menyenangkan di tanggapi secara berlebihan maka itu akan menjadi awal dari sebuah kehancuran yang akan menimbulkan penyesalan di akhirnya.
Dalam kehidupan pada intinya adalah seimbang janganlah terlalu berlebih-lebihan dalam menyikapi sesuatu baik itu menyenangkan ataupun tidak. Apabila kita mendapatkan suatu hal yang menyenangkan, tanggapilah dengan bias dan jangan lupa bersyukur bahwa ini adalah karunia dari Alloh, dan jangan sampai kesenangan itu membuat kita terlena hingga kita merasa pada zona nyaman, Dalam kehidupan ini sesungguhnya tidak ada zona nyaman karena zona nyaman itu hanya ada di Surga. Sedangkan jika kita merasa mendapat hal yang kurang menyenangkan mislanya mendapat tekanan padahal kita tidak berbuat salah maka tanggapilah dengan biasa-biasa saja jangan terlalu berlebihan, renungkanlah apakah apa yang dikatakan orang lain tentang diri kita itu benar,jiak tidak benar maka jaganlah ditanggapi dengan serius, tapi santailah. Jadi selama kita benar janganlah takut untuk mengahadapi hal-hal yang kurang menyenangkan seperti tekanan, cemoohan orang lain, apalagi dia aktivis dakwah.
Seorang aktivis dakwah haruslah memiliki kekebalan terhadap segala tekanan yang menyudutkanya baik dari dalam maupun dari luar. Berlatihlah mulai dari sekarang untuk meningkatkan kekebalan kita terhadap sebuah tekanan atau hal-hal yang kurang menyenangkan lainya. Kekebalan itu dapat di latih dengan mengendalikan nafsu kita. Menurut Imam Ghazali ada 3 cara mengendalikan hawa nafsu, diantarany :
1. Kurangilah makan dengan cara berpuasa, nafsu ibarat hewan buas, jika hewan ini lapar maka tidak ada tenaga untuk melakukan sesuatu sehingga mudah ditaklukan, begitu juga dengan nafus, jika badan kita lapar maka nafsu akan melemah dan mudah untuk dikendalikan
2. Perbanyaklah kegiatan sampai lelah, Hewan buas yang lelah, maka dia tidak mempunyai tenaga untuk melawan kita, sehingga mudah ditaklukan, begitu juga dengan nafsu, jika tubuh kita lelalh maka nafsu pun akan melemah dan pada akhirnya dapat dikendalikan
3. Memohon pertolongan Alloh
Segala sesuatu tidak akan terlaksana atau tercapai jika Alloh tidak menghendaki. Jadi memohonlah pertolongan Alloh agar diberikan kekuatan untuk dapat mengendalikan nafsu, karena Dialah pencipta nafsu tersebut.
Demikian uaraina siingkat ini mudah-mudahan bermanfaat bagi penulis dan pembaca, mudah-mudah tulisan ini menjadi salah satu amal sholeh penulis di akhirat kelak
Penulis Heri

2 komentar:

  1. mas... kalo ga keberatan, tambahin blogku di friends blog donk.. http://dreammaster38.blogspot.com

    BalasHapus
  2. artikel mas heri sangat inspiratif banget..

    BalasHapus